
Selain Intel, ternyata AMD juga tidak kebal terhadap kerentanan ini, karena para peneliti melaporkan bahwa mereka menemukan kerentanan yang disebut “Zenbleed” terkait dengan register YMM pada chipset Ryzen 3000,
000, 5000, 7000. sebagai ” CVE-2023-20593″, yang memungkinkan penyerang mengakses data sensitif.
Sementara itu, Microsoft menerbitkan postingan blog yang merinci bagaimana administrator TI dapat mengelola prosesor yang rentan menggunakan teknologi Defender baru yang mereka sebut Penilaian Perangkat Keras dan Firmware Manajemen Kerentanan Microsoft Defender.
Pada contoh gambar yang diberikan, Microsoft menunjukkan APU AMD Carrizo A10-8700P yang tidak terpengaruh oleh Zenbleed. Carrizo didasarkan pada mikroarsitektur buldoser generasi keempat yang dikenal sebagai Ekskavator.
“Microsoft Defender Vulnerability Management Hardware and firmware assessment capability provides an inventory of known hardware and firmware in your organization. This allows you to identify devices with AMD processors that are potentially exposed to this vulnerability (these devices must be onboarded to the service).
To use this capability, you’ll need access Defender Vulnerability Management premium offering. You can do that via purchasing the Add-on or Standalone licenses or by simply joining the free trial.” ungkap Microsoft dengan menyertakan screenshot berikut.
Sayangnya, belum ada patch yang dirilis untuk kerentanan ini, namun AMD telah mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan patch firmware yang mengurangi kerentanan Zeenbleed.